Pusat Kebudayaan Indonesia

Kamis, 24 Januari 2013

Pusat Kebudayaan Indonesia di Jakarta Selatan (in Bahasa)

Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut ini beberapa kebudayaan Indonesia berdasarkan jenisnya:

Tarian

Tari tradisional, bagian dari budaya daerah yang menyusun kebudayaan nasional Indonesia. Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.

Untuk keperluan penggolongan, seni tari di Indonesia dapat digolongkan ke dalam berbagai kategori. Dalam kategori sejarah, seni tari Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga era: era kesukuan prasejarah, era Hindu-Buddha, dan era Islam. Berdasarkan pelindung dan pendukungnya, dapat terbagi dalam dua kelompok, tari keraton (tari istana) yang didukung kaum bangsawan, dan tari rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan. Berdasarkan tradisinya, tarian Indonesia dibagi dalam dua kelompok; tari tradisional dan tari kontemporer.

Lagu

Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname.

Lagu kedaerahan mirip dengan lagu kebangsaan, namun statusnya hanya bersifat kedaerahan saja. Lagu kedaerahan biasanya memiliki lirik sesuai dengan bahasa daerahnya masing-masing seperti Manuk Dadali dari Jawa Barat dan Rasa Sayange dari Maluku.

Musik

Identitas musik Indonesia mulai terbentuk ketika budaya Zaman Perunggu bermigrasi ke Nusantara pada abad ketiga dan kedua Sebelum Masehi. Musik-musik suku tradisional Indonesia umumnya menggunakan instrumen perkusi, terutama gendang dan gong. Beberapa berkembang menjadi musik yang rumit dan berbeda-beda, seperti alat musik petik sasando dari Pulau Rote, angklung dari Jawa Barat, dan musik orkestra gamelan yang kompleks dari Jawa dan Bali

Musik di Indonesia sangat beragam dikarenakan oleh suku-suku di Indonesia yang bermacam-macam, sehingga boleh dikatakan seluruh 17.508 pulaunya memiliki budaya dan seninya sendiri.[3] Indonesia memiliki ribuan jenis musik, kadang-kadang diikuti dengan tarian dan pentas. Musik tradisional yang paling banyak digemari adalah gamelan, angklung dan keroncong.

Berikut adalah daftar pakaian adat di Indonesia:

Aceh :

Ulee Balang

Sumatera Utara:

Ulos
Suri-suri
Gotong
Gara Gara/Beka buluh
Baru Oholu dan Õröba Si’öli (Nias)

Sumatera Barat (Minang):

Anak Daro
Marapule
Minang Roki
Pakaian Penghulu
Pakaian Bundo Kanduang

Riau/Jambi (Melayu):

Baju Kurung, Sarung dan Songkok
Kebaya Laboh
Cekak Musang
Teluk Belanga
Bangka Belitung
Kain Cual, Paksian dan Sungkon

Sumatera Selatan:

Songket
Aesan Gede
Lampung:
Tapis
Kikat dan Ketupung
Jakarta
Baju Koko dan Caping
Kebaya Encim/Hwa Kun dan Kembang Goyang

Jawa:

Batik
Beskap dan Blangkon
Kebaya
Dodotan
Baju Pesa'an (Madura)
Kebaya Rancongan (Madura)
Sumatera Utara:
Ulos
Suri-suri
Gotong
Gara Gara/Beka buluh
Baru Oholu dan Õröba Si’öli (Nias)

Sumatera Barat (Minang):

Anak Daro
Marapule
Minang Roki
Pakaian Penghulu
Pakaian Bundo Kanduang

Riau/Jambi (Melayu):

Baju Kurung, Sarung dan Songkok
Kebaya Laboh
Cekak Musang
Teluk Belanga

Bangka Belitung :

Kain Cual, Paksian dan Sungkon
Sumatera Selatan:
Songket
Aesan Gede

Lampung:

Tapis
Kikat dan Ketupung

Jakarta: 

Baju Koko dan Caping
Kebaya Encim/Hwa Kun dan Kembang Goyang

Jawa:

Batik
Beskap dan Blangkon
Kebaya
Dodotan
Baju Pesa'an (Madura)
Kebaya Rancongan (Madura)

Bali:

Kemben
Kancrik
Kain gringsing
Nusa Tenggara Timur:
Tenun Ikat
Pakaian Tais
Beti / Taimuti

Kalimantan Barat :

King Baba
King Bibinge
Burai King Burai

Kalimantan Timur :

Sarung Samarinda

Sulawesi Utara (Minahasa): 

Wuyang
Pasalongan Rinegetan
Baju Kurai
Baju Banjang
Baju Ikan Duyung
Tonaas Wangko/Walian Wangko

Sulawesi Tengah (Toraja) :

Kondi Limanan
Kalando Limanan

Sulawesi Selatan (Bugis/Makassar):

Baju Bodo
Jas Tutup
Baju La'bu
Maluku
Baju Cele

Papua:

Manawou
Koteka/Holim, Yokal dan Sali (suku Dani)
Pummi dan Tok (suku Asmat)

Papua Barat:

Ewer

Makanan:

 Contoh hidangan Indonesia khas Sunda; ikan bakar, nasi timbel (nasi dibungkus daun pisang), ayam goreng, sambal, tempe dan tahu goreng, dan sayur asem; semangkuk air dengan jeruk nipis adalah kobokan.

Masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi berasal dari kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang tempat penting dalam budaya nasional Indonesia secara umum dan hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan dan tradisi-adat yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan yang berasal seperti dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa.

Pada dasarnya tidak ada satu bentuk tunggal "masakan Indonesia", tetapi lebih kepada, keanekaragaman masakan regional yang dipengaruhi secara lokal oleh Kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing. Sebagai contoh, beras yang diolah menjadi nasi putih, ketupat atau lontong (beras yang dikukus) sebagai makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia namum untuk bagian timur lebih umum dipergunakan juga jagung, sagu, singkong, dan ubi jalar. Bentuk lanskap penyajiannya umumnya disajikan di sebagian besar makanan Indonesia berupa makanan pokok dengan lauk-pauk berupa daging, ikan atau sayur disisi piring.